Wednesday, April 22, 2009

FAITH LIKE POTATOES’

“FAITH LIKE POTATOES" is a great book. Buku ini di tulis oleh Angus Buchan.
Angus Buchan adalah seorang petani yang keras dan terbuka, seorang keturunan Skotlandia yang hidup di Afrika Selatan. Imannya yang lembut tapi tak mengenal kompromi telah membawanya melewati musim kering, krisis keuangan, dan tragedi keluarga. Dipanggil Allah untuk memberitakan Injil, ia telah melihat Roh Kudus bekerja melalui dirinya dalam mukjizat penyediaan, penyembuhan, dan perubahan hidup yang mengagumkan
Sewaktu membacanya, aku tidak henti-hentinya kagum pada Tuhan dan iman Angus Buchan yang luar biasa. Begitu banyak pelajaran yang berharga yang aku dapatkan dari buku ini. Sampai-sampai aku menangis…
Tentang diriku..
Sejak awal mengambil keputusan untuk komitmen hidup didalam Nya, aku begitu percaya kepada Tuhan. Aku yang dulunya hanya tau ke gereja sekali seminggu, tak pernah berdoa dan tidak punya pengetahuan yang banyak tentang Tuhan Yesus. Hari itu, masih jelas dalam ingatan ku Nov 8, 1998 aku reborn in Christ. Aku begitu bersemangat dalam Tuhan, hari-hari ku lalui dalam indahnya persekutuan dengan Dia Banyak hal yang luar biasa terjadi.
Rohani ku bertumbuh dan pembentukan pun dimulai. Pemulihan demi pemulihan aku alami, Tuhan memberiku kesembuhan luka batin atas trauma masa lalu. Sering aku jatuh, Iblis mengintidasiku melemparkan rasa tidak berharga dan tidak layak pada diriku. Sering juga aku terpuruk dalam kondisi yang sangat lemah. Aku bahkan merasa bahwa aku tidak bisa menyenangkan hati Tuhan. Pikiranku menawariku untuk menyerah saja, hati ku menuduhku. Pembentukan datang dari orang-orang di sekeliling ku. Aku orang yang cuek dan agak pendiam, aku bukan orang yang pandai bergaul. Sering kali aku di bilang sombong karena sifat ku itu. Aku tidak bisa mengatup mulut orang-orang untuk tidak berbicara yang bukan-bukan tentang diriku. Hati ku benar-benar sakit, waktu fitnah itu datang, gossip menerpaku tanpa ampun. Aku marah, marah sekali! Tapi puji Tuhan waktu itu aku bisa meredam emosiku. Tahun-tahun berganti kulalui dengan tawa dan air mata.
Sering kali iman ku surut, hati ku meragu untuk mempercayaiNya. Langkah ku terhenti pada satu persimpangan, dan aku harus memilih. Aku berjuang dengan pikiranku, aku berlari dengan kuat ku, berkejaran bersama ego yang mulai menguasa. Sampai akhirnya aku di ujung lelahku, di batas akhir kekuatan ku, tertunduk lesu membisu.
Tangan Kuat itu menggapaiku, mengangkatku untuk bangkit. Aku sadari kalau aku telah mengabaikannya, menyakitiNya dengan meragui Nya. Aku mensyukuri pengampunan yang masih berlaku untukku. Cinta yang tanpa syarat itu tak berubah sedikitpun. Memberi warna di langit asa ku yang memudar. Membentangkan pelangi harapan meski tak janjikan tak ada badai lagi.
Ku sadari hati yang tidak bisa hidup tanpaNya. Setiap detak jantung adalah cinta yang diberikanNya. Ke hati-Nya lah aku berlari kala bimbang merasuki, di dekap Nya lah aku tenang kala lelah menghampiri. Jejak langkahNya membawaku pada janji itu. Tak kan pernah Dia menjadikanku ekor, takkan pernah Dia membuat muka ku tertunduk malu pada dunia. Dia akan membawaku terbang dalam badai itu, membentangkan sayapku sampai ke ujung dunia, membawa surga untuk dunia yang renta ini. Semua mimpi yang terangkai akan menjadi nyata dalam rencanaNya.
Yang ku butuhkan adalah iman untuk meraih janji itu. Iman yang tak kenal kompromi, iman yang berani bertindak. Iman yang polos, sederhana dan nyata. “IMAN SEPERTI KENTANG.”
I love Him so much!!

Tuesday, April 14, 2009

Pagi yang sepi


Resah..
Gelisah..
Lelah..

Menanti mentari merona

Dingin..

Hening..

Sepi..

Tak terdengar tembang pagi di sela dedaunan

Hitam..

Kelam..

Awan berarak

Angin mendesah
Angin berbisik

Tentang rindu yang hanya bisa di dengar oleh hati

Monday, April 13, 2009

Rindu Terusik Benci



mampukah mendustai rasa

saat benci mengusik rindu

ribuan hari terlewati

tak jua ku akui cinta

sepi membungkam diam teriakku

ego menguasa, menaklukan jiwa yang mendamba

malam yang berganti

tak mampu menghibur hati yang dirajai amarah

ku seret kaki berlari

Tak kutemukan mentari bercahaya

Bertarung melawan mimpi

Terkurung dalam sepi yang tak bertepi

Ku tak ingin menyerah, ku tak ingin kalah



Wednesday, April 8, 2009

Rasa ini

Akhirnya kau pergi...
Malam itu kau menelpon ku untuk pamit, kau ucapkan selamat tinggal dan berkata "sampai ketemu di waktu yang tepat".
Entah apa maksud perkataan mu, aku tidak tau. Ingin rasanya aku bertanya pada mu, tapi semua kata tersendat di kerongkongan ku.

Dan kau..benar-benar menghilang dari pandangan ku.

Saat mentari masuk ke peraduannya, dan gelap merajai bumi aku hanya terdiam dalam hening. Mencoba menaklukkan kesepian yang menyelimuti, bergulat dengan rindu yang menyesak. Air mata ku pun jatuh tanpa permisi, aku terisak dalam gelap.



Aku bertanya pada rembulan, k'napa bintang itu menghilang, tak kutemukan lagi sinarnya di hamparan sutra hitam sang malam. Rembulan hanya tersenyum padaku, wajahnya tampak lembut seolah ingin memberiku ketenangan dan ingin berkata," aku tau diman dia dan kau juga akan tau".

Beribu tanya menguap tak terjawab. Gundah menyerangku tanpa ampun.

Ku tarik nafasku dalam-dalam, mencoba menenangkan hati.

Aku bertanya lagi pada Sang Penguasa, apakah rasa ini benar? sanggupkah aku menjalani nya? akankah ini menyisakan luka seperti masa lalu?

Otak ku berkata, "Taklukkan, taklukkanlah, buang semua rasa yang ada di hatimu. Tak ada gunanya mencinta bila hanya akan membuka luka lama."

Setan berkata " Kau tidak pantas bahagia karna cinta. Untuk apa mencintai dia yang menyakitimu. Poor you!!"

Hati ku berkata, " pasrahkan diri, biarkan Sang Ilahi memberi mu jalan, kemana kau harus pergi."

Airmataku mengalir lagi, kali ini deras sekali. Cinta, rindu, gundah, luka, menyatu dalam keheningan malam.

Aku mengangkat hati ku, mencermatinya. Ada luka yang masih membiru, tak mampu ku sembuhkan lagi. Meski segala cara tlah ku coba, tapi semua sia-sia. kembali aku mengangkatnya, kali ini bukan untuk mencermatinya lagi, melainkan mengarahkannya kepada Sang Penguasa.

Aku berkata " ini hatiku, Kau melihat semuanya, apa yang terjadi dengannya sampai ia terluka begitu dalam. Ku tak bisa menyembuhkannya lagi, ambillah.. aku mempercayakannya padaMU. Balutlah, rawatlah, sembuhkanlah, kalau tidak luka ini akan membunuh ku. lakukanlah apa yang hendak Engkau lakukan, tak jua ku paksakan rasa ini. Biarkan waktu menjawab semuanya. Aku percaya padaMu, sangat mempercayaiMU."

Sekali lagi ku tarik nafasku dalam-dalam, kupejamkan mata. Dan akupun larut dalam keheningan.


Tuesday, April 7, 2009

Jiwa ku lelah..

Monday, April 6, 2009

Escape From Huang Shi


Akhir-akhir ini kebiasaan ku nonton film kambuh lagi. Boring di rumah sendiri, ga tau mau ngapain. Nonton film aza..
Kemaren malam aku nonton film yang di angkat dari cerita nyata,judulnya Escape From Huang Shi. Itu film lumayan bagus, ceritanya ga bikin boring, trus setting tempat nya keren bangat. aku suka pemandangan yang di suguhkan dalam film tersebut, indah bangat. Bercerita tentang kekerasan tentara Jepang di China. Hogg berjuang untuk menyelamatkan sekelompok anak-anak yatim dari sebuah panti asuhan dari korban kekejaman Jepang dan dari wajib militer China. Tokoh Hogg di situ keren abis, aku sampe nangis waktu ending nya. Cerita film ini mengajarkanku betapa bahagianya kalo kita hidup tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri. Perhatian, kasih sayang dan perjuangan yang kita berikan untuk hidup orang lain tidak akan pernah sia-sia.
Aku jadi teringat kisah ku sendiri,
Dulu, waktu pertama kali bertobat and memilih untuk hidup dalam Tuhan dengan sungguh-2 juga karna orang lain yang membawaku, khusus nya kaka-2 ku. Aku tau mereka tak pernah berhenti berdoa untukku.
Aku masuk dan terlibat dalam pelayanan anak muda.
Kelas dua SMA, aku dipercayakan untuk memimpin sejumlah anak dalam komsel (komunitas sel). Aku ingat sekali, betapa bandelnya mereka waktu itu, maklum namanya juga anak2. Ada yang sudah SMP, ada juga yang masih SD. Secara pikiran manusia, ga ada yang bisa diharapkan dari mereka, bahkan aku ga berani berpikir akan jadi apa mereka nanti. Tapi aku memilih untuk setia mengerjakannya. Setiap hari sabtu kami berkumpul untuk pertemuan komsel. Sering kalo ada waktu senggang aku mengunjungi mereka, menemani mereka bermain, atau jalan naik sepeda rame2. Mostly of them are boy. Tapi ga masalah bagi ku, aku sudah menganggap mereka seperti adik ku sendiri.
Waktu berjalan dengan pasti,tanpa terasa mereka sudah bertumbuh dewasa. Walaupun tidak semua dari mereka tetap bertahan dalam Tuhan,tapi aku cukup bangga dengan mereka yang memilih setia dan bertahan sampai sekarang.
-C.Y yang dulunya pendiam, kini jago bahasa Inggris. tahun kemaren ia lulus tes dan ikut pertukaran pelajar ke Canada.
-A.S yang dulunya juga pendiam and hobby baca komik, juga fasih berbahas inggris.
-YP yang tengilnya minta ampun, adalah calon enginer yang hebat, selain itu dia punya talenta yang luar biasa di bidang musik. Hampir smua alat musik bisa dia mainkan, dia juga jago mengarensemen. Cita2 nya dia bisa punya sekolah musik atau bikin grup Orchestra kaya Erwin Gutawa.
-A.P yang super duper bandel and cuek, sekarang calon guru olahraga.
-W.A.F selalu diminta jadi interpreter kalo ada tamu dari luar negeri datang ke gereja. oya, hari ini wita ujian skripsi. Smoga dia lulus dengan nilai yang terbaik.
DLL. Sampe sekarang, kalo lagi kumpul and teringat masa lalu (masa kecil mereka) kami jadi ketawa2 sendiri. ga jarang mereka malah sering mengolok. Kami punya segudang cerita, dan kalau mengingat semuanya, tak habis2nya bibirku tersenyum.
Sungguh, aku ga pernah menyangka akan semua itu. Tapi itulah yang terjadi. Tuhan membuktikan padaku, bahwa ga pernah ada yang sia-2 yang ku kerjakan bersama-sama dengan Dia. Memberi hidup, berjuang dan berkorban untuk orang lain lebih berharga dari pada hidup untuk diri sendiri. Meskipun lebih banyak duka waktu menjalaninya, tapi sukacita yang di peroleh atas hasilnya mengalahkan segalanya. Aku semakin bersemangat memimpin orang2 yang dipercayakan untukku, membantu mereka dan bersama berjuang untuk terus hidup dalam kebenaran. Berjalan bersama mereka untuk meraih apa yang Tuhan sudah siapkan untuk mereka.

Hogg mati karna tetanus, waktu ia sudah berhasil membawa anak-2 itu ketempat yang aman. Tapi ia ga pernah mati di hati anak-anak itu.

Tadi malam aku juga begadang, nonto film lagi hehehe... Judulnya The art of war II-betrayal. Ini film juga bagus. aku suka film action yang seperti ini. sama seperti aku suka Bonds, Die Hard, Rougde and etc...
nanti malam juga rencananya nonton lagi, tapi mau nonton film kartun aza hhehehe..

Waduh!! udah siang ternyata, pantasan perutku kriuk-kriuk nagih makan.
It's time for lunch!!!

Thursday, April 2, 2009

I'm Hungry!!!

Waktu berjalan terasa lambat, menunggu sejam aja terasa seharian. Boring bangat!!!
Cacing-cacing di perutku sudah mulai teriak minta makan, mereka meremas isi perutku sampe perih.
Masih 1 jam lagi, waktu makan siang, tapi perut ku udah ga tahan lagi.Tadi pagi cuma sarapan energen and roti doank, ga sempat sarapan bubur atau nasi :(

Hmmmm...kira-kira ntar aku mau makan apa ya???Ayam goreng, atau sop ayam atau..... kwetiam siram favorit ku hehehe... :)
Ups!! ga boleh makan mie, pa lagi tadi pagi cuma diisi energen!!

Yaahhh....

Pagi...

Suara ayam yang berkokok membuat ku terjaga. Dengan malas aku membuka mata, seberkas cahaya dari pentilasi jendela menyeruak masuk.
Sambil mengumpulkan nyawa yang masih berkeliaran entah kemana karna dibawa mimpi tadi malam, aku memejamkan mata kembali, menghirup nafas ku dalam-dalam, mensyukuri anugrahnya hari ini.

Tapi ada yang aneh..hampa..itulah yang kurasa

Meski mentari meronai pagi ini dengan indah, tapi hatiku terasa gersang, terasa kelam.

Entah kenapa, aku tak tau.

Tak ku temukan mendung berarak di cakrawala, tapi knapa kabut pekat itu seolah menyelimuti jiwaku??

Tak ku temukan jawab.

Gemerisik dedaunan seolah menembangkan kidung lara, sepoi angin membisikkan keresahan hati yang tak berarah.

Pagi akan segera terakhiri, tak ada waktu untuk mencari.

Tapi aku akan bertanya pada bintang nanti malam, aku ingin tau jawabnya.