Tuesday, July 21, 2009

Leave me alone

Sekian lama menghilang, dan kini kau dating lagi.

Hadir mu kembali di sini memporak-porandakan hati ku.

Harus bagaimana aku??

Mengapa kau masih meminta cinta yang dulu pernah kau abaikan? kenapa kau masih ingin memiliki hati yang dulu kau hancurkan hingga tak bersisa asa.

Taukah kau aku harus jatuh bangun mengumpulkan kembali puing-puing hati yang berserakan. Lewati malam-malam sunyi penuh derai air mata. Berjuang sendiri menahan, meredam sakit yang mendera di kedalam jiwa, hingga dada ini terasa sesak. Hari demi hari ku lalui, terus mencoba untuk menerima semua hingga luka itu sembuh….

Harus bagaimana ku katakan pada mu, bahwa aku bosan.. bosan dengan semua tingkah mu, bosan dengan rengekkan mu.

Jangan usik hari ku lagi, jangan torehkan luka di hati ini lagi. Cukup sudah semua yang ku alami, waktu sudah membawaku untuk berjalan meninggalkan dirimu, hati mu dan cinta mu dan semua tentang kita yang dulu…

Pergilah..menjauhlah..biarkan ku sendiri tanpa mu.

Thursday, June 18, 2009

Nama ku ' s e p i '

Aku adalah surga keheningan,
neraka kejenuhan
Aku adalah ratapan kesendirian,
nyanyian kegelapan
Aku adalah bahasa kesunyian,
ungkapan keresahan
Aku adalah tepian ketenangan jiwa,
amukan kebisuan
Aku adalah musuh terbesarmu,
sahabat terbaik mu

Aku dibenci, aku dicinta
Aku, nama ku ' S E P I '

Saturday, June 13, 2009

Duka


Mematung ku di sampingnya
Tanganku di pundaknya
Isaknya seperti nyanyian yang mencabik jiwa
Dia merintih, jiwanya perih
Hatinya hancur luluh seolah tak bersisa
Di mahkotai duka yang mendera
Kala tubuh mungil buah cintanya
masuk ke dalam kotak kayu yang dilapisi satin putih
berhias rangkaian anggrek biru
Tak terlukiskan sedih yang menghujani nya
Cadar tawa tak mampu menghapus duka
Riuh isak tak jua sanggup terbendung
Terpasung lara yang menghamba
Dia bersimpuh,,,
Sepotong doa di panjatkan di sela derai air mata
Ucapkan syukur, ucapkan terimakasih pada Sang Penguasa
Karna sorga terbuka untuk yang tercinta
Relakan hati pasrahkan diri...

Ku bermenung, coba untuk pahami semua yang terjadi
di luar kehendak diri
Bila Sang Ilahi menghendaki
Seisi semesta takkan bisa menghalangi

Thursday, June 11, 2009

untitle


D

i

a



m

e

n

g

a

d

u



r i n d u. . .



A

k

u



k

e

l

u



m e m b i s u . . .



T

e

n

g

g

e

l

a

m



k

a

r

a

m



d

a

l

a

m



S e p i . . .

Monday, June 8, 2009

Nyanyian jiwa



Sekian lama terpasung luka yang menganga, terbungkus perih, dingin dan membeku. Aku tak pernah bercerita pada mentari, tak jua pada burung-burung di udara. Terpendam dalam, terbungkus rapi seolah diriku baik-baik saja. Terpasang topeng bahagia di atas derai tawa nan semu. Tak hiraukan lagi teriakkan hati yang menjerit sakit. Ku berlari, terus berlari berharap perjalanan waktu mampu menghapus semua.
Tapi sia-sia ku melangkah, sejauh apapun aku berlari, aku kembali tertarik, terpuruk masuk dalam kubangan luka lama. Tapi ku tak mau taklukkan ego yang menguasa, tak jua ku singkirkan benci yang merasuki. Kubangun tembok keangkuhan diri atas nama ketegaran, ku pasang bendera perang pada hati yang telah membuat luka bahkan pada kaumnya. Ku teriakkan amarah bersama angin. Satu tekad bulat terpatri di hati , ‘takkan ku biarkan dia dan kaumnya masuk melompati tembok hati dan membuat luka lagi’.
Ku bentangkan sayap-sayap patah ku terbang ke angkasa, terjangi badai yang menggila. Mencoba terus bertahan, berharap Sang Pencipta memberi kekuatan, hingga ku dapati bentangan pelangi di balik badai.
Tapi ku tak mampu terbang tinggi, sayap-sayap patah ku kehilangan kuatnya. Satu-satu nafas ku terhela, sesak memenuhi relung jiwa. Berpeluh lelah, meresah, mendera. Aku tersungkur jatuh di dalam kubangan yang sama’luka’.

Ku bermenung, resapi jejak hati, selami jiwa. Salahkan siapa?? Salah kan Sang Pencipta yang seolah tak peduli, Salah kan para penghuni bumi?? Atau diri yang di jubahi benci??
Bisikan bijak menggema di ruang hati. Aku sebenarnya tau cara terbaik tuk baluti luka, tapi selama ini ku biarkan degil ku berkuasa.
Perlahan ku tumpu kan seluruh badan di atas lutut ku. Ku bersimpuh menghadap Sang Penguasa.
Tangis ku pecah terderai, ku biarkan memori-memori tentangnya menyeruak keluar, terkorek semua luka yang terpendam dalam, menembus setiap tembok keangkuhan diri. Terbayang jelas seolah berlaku saat itu. Amarah ku meraja, ku teriakkan semua benci, marah,sakit, luka dan rasa tak terima ku. Dan di atas puncak sakit yang menjulang keluar itu, aku lemparkan pengampunan atas nya, berulang kali, terus dan terus aku lemparkan pengampunan.

Dan bak semburan air surgawi menghujani ku, membasuh luka, hapus benci dalam diri, kutarik nafas dalam, lega. Kurasakan tangan Sang Penguasa mendekap ku, damai dan tenang. Dengan segala ketulusan aku berkata, ‘aku mengampuninya, memaafkan nya.’

Seolah menemukan kembali kekuatan hati yang lama hilang, aku bertekad bangkit dari keterpurukan. Tak ada lagi luka, tak ada lagi benci hanya kasih yang memenuhi ruang di hati.
Tak henti-hentinya mulut ku berucap syukur, Sang Penguasa telah baluti luka ku, beri ku kekuatan untuk memaafkan. Hari itu, senja di bulan Juni, di temani bias jingga cakrawala ku yakinkan diri atas hati yang tak lagi meluka.
Senyumku merekah, aku tak kan lagi terbang dengan sayap-sayap patah. Aku siap manghalau badai hingga ku dapati pelangi membentang di sana.

Friday, June 5, 2009

Bingung!!


Lalu bagaimana dengan aku??? Selalu jadi pertanyaan ku.
Ku tak ingin menyakiti siapapun. Tak ingin menolak orang yang mencintai ku.
Tapi bagaimana dengan aku, dengan hati ku??
Tak bisa ku paksakan rasa, tak mungkin aku mencinta terpaksa. Pasti akan sisakan luka di hatinya. Dan aku tak juga mampu menghalangi rasa mereka yang mencinta. Aneh memang, kadang juga tidak habis pikir. Apa yang special dari diri ku??
Tidakkah sikap cuek ku bikin mereka bosan atau diam ku bikin jenuh???
Aku tak pernah mencoba tebar pesona, atau memasang jerat biar teperangkap. Hanya menjadi diriku sendiri yang diam dan cuek.
Ya..cinta emank membingungkan. Datang tanpa permisi, masuk begitu saja di hati tanpa alasan yang jelas. Mendatangkan gelisah, bahagia dan luka.
Jadi tak mungkin aku menyalahkan mereka yang mencinta. Dan tentunya aku juga tak mau disalahkan.
Jadi harus bagaimana aku??
Hanya bisa diam, berharap rasa mereka menghilang tanpa harus ada luka.
Hhhhhh…bingung!!

Being Single?? Enjoy aja...



Semua orang mulai bertanya pada ku siapa pacarku sekarang, kapan aku akan menikah?? Masa tampang kaya kamu ga ada pacar?? Bosan, mendengar pertanyaan itu terus.!! :(
Memang sih, secara usia mungkin udah saatnya aku punya pasangan, ya paling tidak sudah ada calon. Seperti kebanyakan teman-temanku yang seusia dengan ku, sebagian dari mereka bahkan udah punya lebih dari satu anak.Tapi apakah hanya karena usia yang terus bertambah aku jadi harus pusing, tebar pesona sana-sini dan melakukan berbagai cara biar dapat pasangan hidup??Jawabannya TIDAK!!
Dalam memilih pasangan hidup aku ga mau main-main ataupun coba-coba. Sekali berkomitmen untuk menjalin hubungan yang serius dengan seseorang, berarti berpegang teguh pada kesetiaan.
Banyak yang mengira kalau aku terlalu pilih-pilih. Hmm..tidak juga kali. Tapi memilih-milih pasangan hidup itu pasti! Punya kriteria-kriteria tertentu untuk calon pasangan itu harus. Asal jangan berlebihan. Karna tidak mungkin asal comot, atau memilih kucing dalam karung. Tapi aku juga sadar kalau tidak semua criteria yang harus terpenuhi, ya paling tidak satu atau dua criteria yang mutlak harus di penuhi itu ada. Aku tidak melihat secara fisik atau pekerjaan atau uang yang dimiliki nya. Buat ku cinta tidak berbicara soal fisik yang kelihatan.
Mungkin karena factor aku pernah di sakitin dulu sehingga menyebabkan aku harus berhati-hati untuk dekat sama pria. Aku akui kalau selama ini aku banyak menutup diri,tak sekalipun aku memberi kesempatan untuk aku belajar mencintai lagi.Perasaan suka ku pun terhadap orang lain harus ku pendam dalam-dalam. Bagaimanapun aku masih belum siap untuk merasakan sakit lagi.

Bertahun-tahun menjomblo membuatku terbiasa mengatasi rasa ku sendiri. Tak perlu harus pusing dengan perasaan orang lain. Kemana-mana sendiri, bebas mau bergaul dengan siapa aja tidak ada yang melarang, tidak ada yang sok ngatur ini itu. Aku menikmati masa-masa sendiri ku. Buat ku menjadi jomblo itu mengasyikkan.


Tapi, memang tidak selamanya being single itu asyik. Kesepian, tidak ada yang di kangenin itu pasti. Kadang juga pengen seperti orang lain yang sudah punya pasangan. Melihat mereka yang sudah menikah, trus punya anak yang lucu-lucu jadi ngiler juga hehehe… :) secara aku suka bangat ma anak kecil. Kadang aku membayangkan gimana ya rasanya kalau udah punya anak sendiri.??? Ciaaaaaaa!!!! Jadi berkhayal nih wkwkwkwkwk…:^)
Sssttt!!! Ini rahasia, aku sebenarnya punya cita2 menjadi ibu rumah tangga yang sukses. Sukses dalam keluarga, sukses dalam karier. Tapi bekerja atau karier bukanlah prioritas utama ku, kalau sudah menikah nanti trus punya anak, aku pingin berhenti kerja sampai anak-anak ku besar dan masuk usia sekolah.Wahhhh…gimana ya rasanya, kalau jadi IRT, ngurus suami dan anak-anak, mengurus rumah, memasak nyuci dll. Hhmmmm…sepertinya asyik! Kyaa..kyaa..kyaa..dubrak!!! blup,,blup,,blup,,, pagi-pagi dah menghayal yang macam-macam :^)

Sudah ah, ngaco nih pagi-pagi.

Untungnya aku tidak begitu terpengaruh dengan pertanyaan orang-orang di sekeliling ku. Enjoy aja, hidup perlu di nikmati. Tidak usah bingung urusan jodoh, nanti juga akan datang sendiri pada waktunya dengan cara yang indah hihihi..kaya lagunya Oppie aja‘single happy’.
Mungkin memang aku harus belajar membuka hati, dan berusaha keras untuk mengalahkan ketakutan ku. Tapi bagaimana caranya??? Biar Tuhan yang tunjukkin harus bagaimana aku.
So, being single, enjoy aja!!!