Saturday, June 13, 2009

Duka


Mematung ku di sampingnya
Tanganku di pundaknya
Isaknya seperti nyanyian yang mencabik jiwa
Dia merintih, jiwanya perih
Hatinya hancur luluh seolah tak bersisa
Di mahkotai duka yang mendera
Kala tubuh mungil buah cintanya
masuk ke dalam kotak kayu yang dilapisi satin putih
berhias rangkaian anggrek biru
Tak terlukiskan sedih yang menghujani nya
Cadar tawa tak mampu menghapus duka
Riuh isak tak jua sanggup terbendung
Terpasung lara yang menghamba
Dia bersimpuh,,,
Sepotong doa di panjatkan di sela derai air mata
Ucapkan syukur, ucapkan terimakasih pada Sang Penguasa
Karna sorga terbuka untuk yang tercinta
Relakan hati pasrahkan diri...

Ku bermenung, coba untuk pahami semua yang terjadi
di luar kehendak diri
Bila Sang Ilahi menghendaki
Seisi semesta takkan bisa menghalangi

No comments:

Post a Comment